Sat Pam Obvit Polres Simalungun Jaga Keamanan Destinasi Wisata, Patroli Humanis Ciptakan Parapat sebagai Kota Wisata Aman dan Nyaman
Sat Pam Obvit Polres Simalungun Jaga Keamanan Destinasi Wisata, Patroli Humanis Ciptakan Parapat sebagai Kota Wisata Aman dan Nyaman

SIMALUNGUN – Satuan Pengamanan Objek Vital (Sat Pam Obvit) Polres Simalungun menunjukkan kinerja profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di destinasi wisata unggulan Simalungun melalui program patroli komprehensif. Kegiatan patroli destinasi wisata yang menyasar 9 lokasi strategis ini membuktikan komitmen Polres Simalungun dalam menciptakan Parapat dan sekitarnya sebagai kota tujuan wisata yang aman, nyaman, dan didukung kearifan lokal yang ramah wisatawan.
Kepala Satuan Pengamanan Objek Vital (Kasat Pam Obvit) Polres Simalungun, AKP Hengky B. Siahaan, S.H., M.H., saat dikonfirmasi pada Minggu, 3 Agustus 2025, sekitar pukul 17.50 WIB, menjelaskan bahwa patroli destinasi wisata merupakan wujud nyata Polri untuk masyarakat dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Simalungun.
“Kegiatan patroli destinasi wisata yang dilaksanakan Sat Pam Obvit merupakan komitmen kami dalam menciptakan rasa aman kepada wisatawan yang berkunjung ke Simalungun. Kami ingin memastikan setiap destinasi wisata di wilayah hukum Polres Simalungun memiliki tingkat keamanan yang optimal,” ujar AKP Hengky B. Siahaan dengan penuh dedikasi.
Patroli destinasi wisata dilaksanakan pada Minggu, 3 Agustus 2025, dimulai pukul 07.00 WIB hingga selesai dengan cuaca cerah yang mendukung kelancaran kegiatan. Tim patroli menyasar 9 lokasi strategis yang merupakan destinasi wisata unggulan di wilayah Simalungun, menunjukkan cakupan pengamanan yang komprehensif dan terencana.
Lokasi-lokasi yang dipatroli meliputi Aek Nauli Elephant Conservation sebagai destinasi ekowisata, Taman Kera Sibaganding yang menjadi atraksi unik, Pantai Bebas sebagai destinasi wisata bahari, serta berbagai hotel strategis seperti Hotel Atsari, Hotel Grand Tamaro, Hotel Khas, Hotel Pora-Pora, Pesanggrahan, dan Pelabuhan Tigaraja sebagai pintu gerbang wisata danau.
“Pemilihan 9 lokasi strategis ini didasarkan pada tingkat kunjungan wisatawan dan potensi risiko keamanan. Mulai dari Aek Nauli Elephant Conservation, Taman Kera Sibaganding, hingga hotel-hotel strategis dan Pelabuhan Tigaraja, semuanya mendapat perhatian khusus dalam pengamanan,” ungkap Kasat Pam Obvit menjelaskan strategi patroli.
Tim patroli terdiri dari 5 personel pilihan yang berpengalaman dalam penanganan keamanan objek vital, yaitu AIPTU F. Simorangkir sebagai pemimpin tim, AIPDA Eben Nainggolan, Brigadir Alex Sijabat, Brigadir Jan Purba, dan Brigadir C. Sipayung. Komposisi tim ini menunjukkan kehati-hatian dalam pemilihan personel yang memiliki kemampuan komunikasi dan pendekatan humanis.
“Tim patroli yang kami tugaskan merupakan personel pilihan yang memiliki kemampuan khusus dalam berkomunikasi dengan wisatawan. AIPTU F. Simorangkir memimpin tim dengan baik, didukung personel-personel yang memahami karakteristik wisatawan dan kebutuhan keamanan destinasi wisata,” ucap AKP Hengky B. Siahaan.
Pendekatan yang dilakukan dalam patroli destinasi wisata mengedepankan aspek humanis dengan memberikan salam dan himbauan yang ramah kepada wisatawan. Metode ini terbukti efektif dalam menciptakan suasana yang kondusif tanpa mengurangi kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan.
“Dalam melaksanakan patroli destinasi, kami memberikan salam dan himbauan dengan sangat humanis agar pesan keamanan dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh masyarakat dan wisatawan. Pendekatan humanis ini menjadi kunci sukses program patroli wisata kami,” ujar Kasat Pam Obvit menjelaskan metode pendekatan.
Hasil patroli destinasi wisata menunjukkan pencapaian yang sangat memuaskan dalam menciptakan rasa aman kepada masyarakat dan wisatawan saat melaksanakan aktivitas wisata di wilayah hukum Polres Simalungun, khususnya di kawasan Tigaras dan Parapat yang menjadi magnet utama pariwisata Danau Toba.
“Terciptanya rasa aman kepada masyarakat pada saat melaksanakan wisata di wilayah hukum Polres Simalungun, khususnya di Tigaras dan Parapat, merupakan indikator keberhasilan program patroli destinasi wisata kami. Wisatawan merasa nyaman dan aman saat berkunjung,” ungkap AKP Hengky B. Siahaan dengan bangga.
Dampak positif dari program patroli destinasi wisata ini adalah terwujudnya Parapat sebagai kota tujuan wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga jaminan keamanan yang didukung dengan kearifan lokal yang dapat diterima oleh para wisatawan. Kombinasi ini menjadi nilai tambah yang signifikan bagi pengembangan pariwisata Simalungun.
“Menjadikan Parapat sebagai kota tujuan wisata karena keamanannya yang didukung dengan kearifan lokal yang dapat diterima oleh para wisatawan merupakan tujuan utama program ini. Kami ingin Parapat dikenal bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena keamanannya,” ucap Kasat Pam Obvit.
Integrasi antara upaya keamanan dan pelestarian kearifan lokal dalam program patroli destinasi wisata menunjukkan pendekatan holistik yang dilakukan Sat Pam Obvit. Petugas tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga turut mempromosikan nilai-nilai budaya lokal kepada wisatawan.
“Kami menggabungkan aspek keamanan dengan promosi kearifan lokal dalam setiap interaksi dengan wisatawan. Petugas patroli juga berperan sebagai duta wisata yang memperkenalkan budaya Batak dan keramahan masyarakat Simalungun,” ujar AKP Hengky B. Siahaan menjelaskan pendekatan komprehensif.
Program patroli destinasi wisata ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Polres Simalungun dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi daerah. Keamanan yang terjamin diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan pada akhirnya berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Program patroli destinasi wisata akan terus kami lakukan secara rutin dan konsisten. Kami yakin dengan keamanan yang terjamin, Simalungun akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman di tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Kasat Pam Obvit dengan optimisme tinggi.
Keberhasilan Sat Pam Obvit Polres Simalungun dalam menjaga keamanan destinasi wisata membuktikan bahwa sinergi antara keamanan, pelayanan prima, dan pelestarian budaya lokal dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.