Kapolresta Bandara Soetta Apresiasi Kunjungan Bupati Simalungun Ke Makam Guru Jason Saragih
Kapolresta Bandara Soetta Apresiasi Kunjungan Bupati Simalungun Ke Makam Guru Jason Saragih

Kapolresta Bandara Soetta Apresiasi Kunjungan Bupati Simalungun Ke Makam Guru Jason Saragih
Jakarta, 3 Mei 2025 – Kapolresta Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Kombes Pol. Ronald Fredy C Sipayung, S.H., S.I.K., M.H., menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kunjungan Bupati Simalungun ke makam kakeknya, Op. Guru Jason Saragih, tokoh pendidik Simalungun. Pernyataan ini disampaikan saat dikonfirmasi melalui jaringan seluler pada Sabtu (3/5/2025) di sela-sela kesibukannya sebagai Kapolresta Bandara Soekarno Hatta.
Kombes Pol. Ronald Fredy C Sipayung, yang merupakan salah satu cucu dari Op. Guru Jason Saragih, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian Bupati Simalungun terhadap jasad kakeknya yang dikenal sebagai Pelopor dan Bapak Pendidikan Simalungun. Sebagai keturunan langsung, Ronald merasa bangga atas penghormatan yang diberikan kepada kakeknya melalui kunjungan ziarah dan peresmian renovasi makam.
Apresiasi ini ditujukan kepada kunjungan Bupati Simalungun Dr. H. Anton Achmad Saragih yang pada Jumat (2/5/2025) melakukan ziarah ke makam Op. Guru Jason Saragih di Pematang Raya. Kunjungan tersebut sekaligus menjadi momentum peresmian renovasi makam dan pembangunan gapura sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa almarhum dalam memajukan pendidikan di Simalungun.
Pernyataan apresiasi ini disampaikan oleh Kapolresta Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (3/5/2025) melalui jaringan seluler saat dihubungi dari Jakarta. Kombes Pol. Ronald Fredy C Sipayung saat itu sedang menjalankan tugasnya sebagai Kapolresta di Bandara Soekarno Hatta.
Kunjungan Bupati Simalungun ke makam Op. Guru Jason Saragih memiliki nilai penting karena dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025. Hal ini menjadi simbol penghargaan terhadap peran besar Jason Saragih dalam mengembangkan pendidikan di Simalungun sejak era kolonial Belanda.
Sebagai tokoh yang diakui sebagai Pelopor Pendidikan Simalungun melalui SK Bupati Simalungun Nomor 305/1963-Uod- tanggal 29 Mei 1963, jasa-jasa Jason Saragih dalam dunia pendidikan masih dikenang hingga saat ini. Ia tercatat sebagai pemuda Simalungun pertama yang bersekolah di Pulau Jawa dan kemudian mengabdikan diri selama 43 tahun sebagai pendidik di tanah kelahirannya.
Jason Saragih lahir pada tahun 1883 di Nagakasiangan, yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, dari pasangan Balim Saragih dan Urow br Purba. Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia pada tahun 1904, ia kembali ke Pematang Raya dan sempat bekerja sebagai mandor pembukaan jalan untuk pemerintah Belanda.
Kepeduliannya terhadap pendidikan mulai tumbuh saat melihat banyak anak dan pemuda yang tidak mendapat pendidikan. Atas saran Pendeta August Theis, ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai mandor dan berangkat ke Depok, Jawa Barat, pada 1 Juli 1911 untuk mengikuti Pendidikan Guru.
Setelah empat tahun belajar, ia kembali ke Simalungun dan mengabdikan diri sebagai guru bantu di Zending Volkschool Pematang Raya hingga akhirnya diangkat sebagai kepala sekolah di Zendings Vervolgschool. Dedikasi tinggi terhadap pendidikan ditunjukkan dengan kebiasaannya menjemput langsung murid-muridnya ke rumah untuk berangkat ke sekolah.
Tidak hanya mengajar, pada 3 September 1928, ia bersama sejumlah tokoh Simalungun mendirikan “Komite Na Ro Marpondah” yang bertugas menerjemahkan buku-buku pendidikan ke dalam bahasa Simalungun. Jason Saragih meninggal dunia pada 30 Maret 1963 di usia 80 tahun, setelah mengabdi sebagai pendidik selama 43 tahun.
Selain gelar “Pelopor/Bapak Pendidik Simalungun” yang diberikan dua bulan setelah kematiannya, pemerintah Kabupaten Simalungun juga mengabadikan nama Jason Saragih sebagai nama jalan di kota Pematang Siantar dan Sondy Raya. Kini, dengan peresmian renovasi makam dan pembangunan gapura oleh Bupati Simalungun, penghormatan terhadap jasanya semakin dipertegas.
Bagi Kombes Pol. Ronald Fredy C Sipayung, penghormatan yang diberikan kepada kakeknya merupakan bukti bahwa jasa-jasa dalam bidang pendidikan akan selalu dikenang sepanjang masa, dan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk terus mengembangkan pendidikan di Kabupaten Simalungun.