BERITA POLSEK

Polsek Tanah Jawa Polres Simalungun Intensifkan Perlindungan Anak Melalui Sosialisasi Anti-Bullying, Ciptakan Kamtibmas Kondusif Jelang HUT RI ke-80

Polsek Tanah Jawa Polres Simalungun Intensifkan Perlindungan Anak Melalui Sosialisasi Anti-Bullying, Ciptakan Kamtibmas Kondusif Jelang HUT RI ke-80

SIMALUNGUN – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif menjelang peringatan HUT RI ke-80, Polsek Tanah Jawa Polres Simalungun melalui Bhabinkamtibmas menggelar sosialisasi bahaya bullying di SMP Negeri III Hutabayuraja, Nagori Pokan Baru, Kecamatan Hutabayuraja pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kegiatan yang dimulai pukul 07.40 WIB ini merupakan bagian dari program perlindungan anak dan pencegahan gangguan kamtibmas di lingkungan pendidikan.

Kepala Polsek Tanah Jawa Kompol Asmon Bufitra, SH, MH menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi anti-bullying ini merupakan respons proaktif terhadap undangan Kepala Sekolah SMP Negeri III Hutabayuraja terkait maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah yang dapat mengancam stabilitas kamtibmas.

“Sosialisasi anti-bullying ini menunjukkan komitmen serius Polsek Tanah Jawa dalam melindungi generasi muda dari bahaya perundungan yang dapat berakibat fatal. Bhabinkamtibmas Aipda Vonsa Tampubolon telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik,” ujar Kompol Asmon Bufitra saat dikonfirmasi pada Jumat, 15 Agustus 2025, sekitar pukul 13.20 WIB.

Kapolsek Tanah Jawa menjelaskan bahwa kegiatan ini berawal dari undangan Kepala Sekolah SMP Negeri III Hutabayuraja Januarita Sihombing yang meminta dukungan Polri dalam mengatasi fenomena bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.

“Kepala Sekolah Januarita Sihombing mengundang kami untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya bullying karena fenomena ini sangat mengkhawatirkan dan dapat mengganggu proses pendidikan serta psikis anak didik,” ucap Kompol Asmon.

Bhabinkamtibmas Aipda Vonsa Tampubolon yang menjadi narasumber utama menyampaikan materi komprehensif tentang bahaya bullying bagi anak didik yang dapat berakibat fatal terhadap perkembangan mental dan psikologis siswa.

“Dalam sosialisasi tersebut, Bhabinkamtibmas menyampaikan bahwa terjadinya bullying atau perundungan dilakukan melalui komunikasi secara langsung atau melalui media sosial yang ditujukan kepada seseorang, dan ini sangat berbahaya bagi korban,” ungkap Kapolsek.

Menurut Kapolsek, materi sosialisasi yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi saat ini dimana perbuatan bullying kerap terjadi di lingkungan sekolah, sehingga peran guru sangat penting untuk pencegahan terjadinya perundungan yang dapat menyerang psikis anak didik.

“Bhabinkamtibmas menjelaskan bahwa bullying dapat menimbulkan rasa takut, tidak percaya diri, atau bahkan berakibat fatal bagi kejiwaan anak sekolah. Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan secara komprehensif,” ujar Kompol Asmon.

Dalam sosialisasi tersebut, Bhabinkamtibmas juga memberikan himbauan konstruktif kepada pihak sekolah untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan murid serta meningkatkan pengawasan di saat proses belajar mengajar maupun pada saat jam istirahat.

“Himbauan yang disampaikan sangat praktis dan dapat diterapkan langsung oleh pihak sekolah, termasuk pentingnya membangun komunikasi yang terbuka dengan siswa dan meningkatkan pengawasan di berbagai situasi,” ungkap Kapolsek.

Selain memberikan himbauan tentang pengawasan, Bhabinkamtibmas juga menekankan pentingnya melakukan peningkatan disiplin di lingkungan sekolah sehingga terciptanya murid yang terdidik dan berperilaku baik sebagai generasi penerus bangsa.

“Program peningkatan disiplin ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan bebas dari bullying, sehingga proses pendidikan dapat berjalan optimal,” ujar Kompol Asmon.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung dalam cuaca cerah ini dihadiri oleh berbagai pihak yang menunjukkan dukungan penuh terhadap program anti-bullying, termasuk Mendra Siregar selaku Pangulu Mariah Hombang, Jefri Gultom selaku Pangulu Pokan Baru, pihak komite sekolah, perangkat desa, guru pengajar, dan para siswa.

“Kehadiran berbagai pihak menunjukkan bahwa perlindungan anak dari bullying adalah tanggung jawab bersama semua elemen masyarakat, bukan hanya Polri atau sekolah saja,” ucap Kapolsek dengan penekanan.

Hasil dari kegiatan sosialisasi ini dinilai sangat positif, dengan situasi yang tetap aman dan kondusif sepanjang acara berlangsung. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak materi dan berpartisipasi dalam diskusi.

“Kegiatan berjalan dengan sangat baik dan situasi tetap dalam keadaan aman. Ini menunjukkan bahwa program sosialisasi anti-bullying mendapat sambutan positif dari masyarakat sekolah,” ungkap Kapolsek.

Keberhasilan sosialisasi anti-bullying ini menjadi bukti nyata komitmen Polsek Tanah Jawa dalam menjaga kamtibmas yang kondusif melalui perlindungan terhadap generasi muda menjelang HUT RI ke-80.

“Program seperti ini akan terus kami laksanakan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita. Perlindungan generasi muda adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa,” tutup Kapolsek Tanah Jawa.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button