Keterangan Gambar : Polsek Tanah Jawa Tunjukkan Profesionalisme dalam Penanganan Kasus Penemuan Mayat
Polsek Tanah Jawa Tunjukkan Profesionalisme dalam Penanganan Kasus Penemuan Mayat
SIMALUNGUN, SUMUT - Polsek Tanah Jawa Polres Simalungun menunjukkan kinerja profesional dan humanis dalam menangani kasus penemuan mayat di wilayah Kabupaten Simalungun. Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, memberikan keterangan resmi pada Sabtu (02/11/2024) pukul 16.00 WIB terkait penanganan kasus tersebut.
Kronologi kejadian bermula ketika warga menemukan mayat laki-laki tanpa identitas di pinggir Sungai Bah Boluk, Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Tanah Jawa pada Kamis (01/11/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah menerima laporan, Tim Polsek Tanah Jawa bersama Tim Inafis dari Sat Reskrim Polres Simalungun segera melakukan olah TKP.
"Setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi, jenazah dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa ke RS Djasamen Saragih, Pematang Siantar menggunakan ambulans Puskesmas Tanah Jawa untuk dilakukan visum," jelas AKP Verry Purba.
Hasil koordinasi dengan camat, pangulu nagori, dan masyarakat setempat berhasil mengidentifikasi korban sebagai Sahat Sinaga (55), warga Nagori Jawa Tongah II, Kecamatan Hatonduhan. Istri korban, Saria Samosor (56), menerangkan bahwa almarhum sebelumnya mengalami gangguan mental dan terakhir terlihat di rumah pada Kamis (31/10/2024) pukul 02.00 WIB.
Kapolsek Tanah Jawa, KOMPOL Asmon Bupitra, SH, MH, mengapresiasi kerja sama masyarakat dalam penanganan kasus ini. "Dukungan masyarakat sangat membantu proses penyelidikan dan menunjukkan kepercayaan publik terhadap kepolisian," ujarnya.
Pihak keluarga telah memberikan surat pernyataan keberatan untuk dilakukan autopsi, meyakini tidak ada unsur kejahatan dalam kematian korban. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan sesuai adat istiadat dan keyakinan mereka.
Penanganan kasus ini memperlihatkan implementasi sistem cooling system Polri melalui pendekatan yang humanis dan profesional. Polsek Tanah Jawa menunjukkan komitmen dalam penegakan hukum (Gakkum) sambil tetap menjaga kedekatan dengan masyarakat.
"Kami mengutamakan pendekatan yang manusiawi dalam setiap penanganan kasus, termasuk menghormati hak-hak keluarga korban dan keyakinan mereka," tambah AKP Verry Purba.
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana Polri terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan profesionalisme, humanisme, dan kedekatan dengan warga. Keberhasilan pengungkapan identitas korban dalam waktu singkat membuktikan pentingnya sinergitas antara kepolisian dan masyarakat
Facebook Comments