Prinsip Bhinneka Tunggal Ika Jadi Landasan Pembangunan IKN: Ciptakan Harmoni di Tengah Keragaman

Keterangan Gambar : Prinsip Bhinneka Tunggal Ika Jadi Landasan Pembangunan IKN: Ciptakan Harmoni di Tengah Keragaman


Simalungun, 14 Agustus 2024 - Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan bukan hanya bertujuan untuk mendirikan pusat pemerintahan baru, tetapi juga untuk menciptakan sebuah kota yang mencerminkan keberagaman dan kesatuan bangsa Indonesia. Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, pada Rabu, 14 Agustus 2024, menjelaskan bahwa prinsip Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan utama dalam pembangunan IKN, memastikan bahwa keragaman di Indonesia tercermin dalam setiap aspek kota tersebut.

 

Menurut AKP Verry Purba, pembangunan IKN dirancang dengan memegang teguh prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Prinsip ini tidak hanya menjadi semboyan, tetapi juga diimplementasikan secara nyata dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kota, mulai dari integrasi sosial hingga desain infrastruktur. "Prinsip Bhinneka Tunggal Ika memastikan bahwa IKN menjadi kota yang inklusif, di mana setiap orang, baik penduduk lokal maupun pendatang, dapat hidup berdampingan dengan harmonis dan saling menghargai perbedaan," ujar AKP Verry Purba.

 

Salah satu wujud nyata dari prinsip ini adalah jaminan 100% integrasi antara penduduk lokal dan pendatang di IKN. AKP Verry Purba menjelaskan bahwa integrasi ini penting untuk menciptakan harmoni sosial di tengah keragaman budaya, etnis, dan agama yang ada di Indonesia. "Pemerintah telah merancang IKN sebagai kota yang mengakomodasi semua elemen masyarakat, tanpa memandang asal-usul mereka. Integrasi ini bukan hanya tentang hidup berdampingan, tetapi juga tentang bekerja sama dan membangun kota bersama-sama," tambahnya.

 

Selain itu, AKP Verry Purba menekankan bahwa setiap warga IKN akan memiliki akses yang mudah dan cepat terhadap layanan sosial dan masyarakat. Dalam perencanaannya, seluruh layanan penting di IKN, seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi, dirancang agar dapat diakses dalam waktu 10 menit. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar setiap warga dapat terpenuhi dengan cepat dan merata. "Kemudahan akses ini merupakan salah satu bentuk dari kesetaraan yang dijunjung tinggi di IKN. Tidak ada satu pun warga yang akan merasa terabaikan atau kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka," jelasnya.

 

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika juga diwujudkan dalam desain tempat-tempat umum di IKN. AKP Verry Purba menjelaskan bahwa semua tempat umum, seperti taman, gedung, dan fasilitas lainnya, akan dirancang dengan mempertimbangkan akses universal, kearifan lokal, dan desain inklusif. Hal ini memastikan bahwa setiap individu, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dapat menikmati fasilitas kota dengan nyaman dan aman. "Desain inklusif ini penting untuk memastikan bahwa IKN benar-benar menjadi kota untuk semua, di mana setiap orang merasa dihargai dan memiliki tempat dalam tatanan kota yang beragam," tegasnya.

 

Lebih lanjut, AKP Verry Purba menambahkan bahwa pembangunan IKN juga memperhatikan kearifan lokal dari Kalimantan, sebagai wujud penghormatan terhadap budaya dan tradisi setempat. Dengan mengintegrasikan elemen-elemen kearifan lokal dalam desain dan infrastruktur kota, IKN diharapkan tidak hanya menjadi kota modern, tetapi juga kota yang mencerminkan identitas budaya Indonesia yang kaya. "Kearifan lokal Kalimantan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari IKN. Ini adalah cara kita untuk menghargai warisan budaya yang ada, sambil membangun masa depan yang lebih baik," ungkapnya.

 

Dalam perspektif jangka panjang, penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika di IKN juga diharapkan dapat mengurangi ketimpangan sosial dan memperkuat kohesi sosial di Indonesia. Dengan menciptakan kota yang inklusif dan beragam, IKN dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam hal pengelolaan keberagaman dan pembangunan yang berkelanjutan. AKP Verry Purba percaya bahwa dengan prinsip ini, IKN akan menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus pendorong utama bagi realisasi Indonesia Emas 2045.

 

"Dengan menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan pembangunan IKN, kita tidak hanya membangun kota yang maju dan modern, tetapi juga membangun kota yang menghargai dan merangkul keberagaman. Ini adalah fondasi kuat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersatu dan sejahtera di masa depan," pungkas AKP Verry Purba.

 

Dengan demikian, pembangunan IKN bukan hanya tentang memindahkan pusat pemerintahan, tetapi juga tentang menciptakan kota yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Melalui sinergi dan kolaborasi, serta penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, IKN diharapkan menjadi simbol kebersamaan dan persatuan, serta tonggak penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.