Lokomedia Logo

Simalungun, 5 November 2024 - Dalam rangka menjaga suasana kondusif dan dekat dengan masyarakat, Polres Simalungun melalui Bhabinkamtibmas Polsek Tanah Jawa, Aipda Vonsa Tampubolon, turut hadir dalam rapat penting bersama warga Nagori Jawabaru, Kecamatan Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun. Pertemuan ini diadakan pada Selasa (5/11/2024) pukul 10.00 WIB di Kantor Pangulu Jawabaru dan bertujuan untuk membahas keberatan masyarakat terkait pembangunan bronjongan di bantaran Sungai Silau Tuha.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam menjalankan program Cooling System, yang bertujuan meredam potensi konflik di tengah masyarakat dengan cara mendekatkan diri dan mengakomodasi aspirasi mereka. Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, menjelaskan bahwa kehadiran Bhabinkamtibmas sebagai representasi Polri dalam forum masyarakat ini adalah wujud komitmen Polri untuk selalu hadir dan dekat dengan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan bersama.

Dalam rapat tersebut, Aipda Vonsa Tampubolon bertugas memberikan arahan dan himbauan kepada warga untuk menyampaikan pendapat dengan tertib dan teratur agar jalannya diskusi berlangsung baik dan mencapai hasil yang konstruktif. "Kami menghimbau masyarakat agar menyampaikan pendapat dengan tenang dan saling menghormati demi hasil rapat yang baik bagi semua pihak," ujarnya.

Keberatan warga terhadap pembangunan bronjongan ini berawal dari aspirasi awal mereka yang menginginkan adanya jembatan penghubung antara Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan. Namun, proyek yang terealisasi justru pembangunan bronjongan di bantaran Sungai Silau Tuha, yang menurut mereka tidak sepenuhnya menjawab kebutuhan utama transportasi di wilayah tersebut.

Rapat dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Camat Hutabayuraja Ferry Risdonni Sinaga, SH, MH, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, Pangulu Jawabaru Novita F. Simanjuntak, pelaksana proyek bernama Aritonang, serta para tokoh masyarakat dan Maujana Nagori. Hadirnya berbagai pihak ini menunjukkan upaya kolektif dalam mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat.

Setelah mendengarkan pendapat masyarakat, rapat memutuskan bahwa pengerjaan proyek bronjongan akan dihentikan sementara waktu. Hal ini dilakukan untuk menunggu kedatangan pihak pemborong dan instansi terkait guna melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat Nagori Jawabaru. Langkah ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat dan untuk menjelaskan lebih rinci tujuan pembangunan bronjongan serta manfaatnya bagi lingkungan sekitar.

Kompol Asmon Bufitra, Kapolsek Tanah Jawa, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini dan mengapresiasi keterlibatan Bhabinkamtibmas yang mampu menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah. "Kami berkomitmen untuk terus mengedepankan pendekatan humanis dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di masyarakat. Keterlibatan Bhabinkamtibmas dalam rapat ini adalah salah satu bukti nyata bahwa Polri siap mendukung aspirasi warga dan menciptakan situasi yang damai," jelasnya.

AKP Verry Purba menambahkan, “Dengan langkah cooling system ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya bertugas dalam pengamanan, tetapi juga sebagai fasilitator dalam dialog dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.”

Polres Simalungun juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam menciptakan suasana yang aman dan damai di lingkungan mereka. Polri berharap agar setiap aspirasi dan keluhan warga dapat disampaikan melalui jalur yang tepat dan dengan cara yang tertib sehingga dapat ditemukan solusi yang saling menguntungkan.

Kegiatan mediasi ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan permasalahan proyek bronjongan, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri sebagai lembaga yang siap hadir dan mendukung kepentingan mereka. Pendekatan yang profesional dan humanis ini sejalan dengan visi Polri untuk menjadi institusi yang lebih dekat dan terpercaya di mata masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polres Simalungun.